Posts

Showing posts from March, 2018

Saturyeay yang Yeay!

Image
Salah satu tanda orang yang bahagia adalah memiliki hobi fotografi (kutipan dari sebuah artikel) TAK ada yang lebih membahagiakan selain bisa mengabadikan setiap momen yang terjadi di dalam hidup melalui lensa kamera. Saya mengamini itu. Maka, dengan gembira ria saya mengisi workshop Jurnalistik dan Fotografi di Sekolah Citra Berkat (SCB), The Taman Dayu, Pandaan, Sabtu (3/3). Acara tersebut merupakan salah satu dari sejumlah even yang dihelat dalam Expo Ekstrakurikuler bertajuk  Creative Saturyeay. Bagi saya, ini merupakan kali kedua mengisi acara yang sama. ( Untuk ini saya berterima kasih pada SCB yang sudah memberikan saya kesempatan untuk berpartisipasi ). Tahun ini lebih istimewa, bagi saya, karena murid-murid di kelas jurnalistik tampil unjuk gigi di atas pentas dan terlibat dalam penjurian lomba fotografi. Even Creative Saturyeay dimaksudkan sebagai ajang untuk menunjukkan hasil pembelajaran ekstrakurikuler ini boleh dibilang meriah. Berlang

Adakah Surat Buatku, Pak Pos?

Image
Judul tulisan ini terinspirasi dari lagu zaman old, berjudul Pak Pos, dinyanyikan oleh Dewi Purwati. Surat balasan untuk anak-anak di Jogjakarta. Dok. Pri MASA kecil saya hingga kuliah adalah kenangan tentang surat menyurat dengan sahabat pena, artis, saudara dan orang kesayangan atau gebetan. Sejak kelas 3 SD kerjaan saya setiap istirahat adalah piknik ke kantor pos. Jarak dengan sekolahan hanya 200 Meter saja. Nyaris tiap hari saya ke kantor pos mengirim surat. Pun, hampir tiap hari pula Pak Pos datang ke sekolah mengantar balasan surat. Mendapat surat semacam prestise tersendiri. Senang saja, ketika guru masuk kelas membawakan surat buat saya. Waktu SMP juga kebiasaan ini istiqomah. Saya mulai rajin mengirim surat untuk media. Mulai surat pembaca, puisi, dan artikel. Ketika pindah ke Bali, makin rajin pula saya surat menyurat dengan Teman-teman di Jawa. Kantor pos juga dekat dengan rumah. Saya biasa bersepeda pancal ke kantor pos. Kebetulan, Pak Pos

Piknik Bersama Para Penulis

Image
- Bertemu buku dan penulisnya. Foto : Ade BW MULAI awal tahun ini rasanya kehidupan saya diwarnai dengan piknik dan perjumpaan dengan para penulis. Ada yang sudah lama kenal dan pernah bertemu sebelumnya, ada yang baru karyanya saya baca, dan ada yang sebatas baru tahu namanya dan karyanya saya baca sekilas. Karena hobi saya suka baca dan kerjaan tak jauh-jauh dari aktivitas literasi, jadi ketemunya dengan penulis. Hi-hi-hi.  Supaya tidak lupa, sebab berkurang usia, ingatan kadang suka melemah, saya tulis saja pertemuan demi pertemuan yang saya alami. Diawali pada Sabtu (6/01) berjumpa bersama para pegiat literasi di kota Bayuangga, pada sebuah sesi bincang literasi di SMP N 4 Probolinggo. Catatan khusus sudah saya tuliskan di ;  Bincang Literasi Bareng kawan-kawan penulis dan pegiat literasi di Kota Probolinggo. Dok. Pri Lalu, pertemuan berikutnya pada momen perayaan bedah buku Kalih, karya pasangan suami istri, Wina Bojonegoro dan Yoes W

Perpustakaan adalah Eksistensi

Image
TINGGAL di mana pun, saya selalu bikin perpustakaan kecil. Entah di pojokan ruang tengah atau memanfaatkan meja belajar. Gak sengaja sih, tapi sudah jadi kebiasaan. Zaman kuliah dulu, kamar saya yang kecil kebanyakan dijubeli buku. Bahkan ketika numpang di rumah kawan atau sodara, perpustakaaan mini ala saya pasti ada.  Pun ketika pengantin baru. Di rumah pinjaman yang mungil, saya punya pojokan khusus di dekat jendela ruang tengah sebagai perpustakaan kecil. Awalnya, bukunya hanya beberapa saja. Tapi, lama-lama banyak juga ketika pindahan rumah. Dua hari ini, mumpung libur dan sudah niat gak ke mana-mana, berdua hubby bahu membahu merapikan pusmini.  Ruangan pertama sudah padat dan sesak ya buku, koran, majalah. Sementara masih ada ruang kosong di rumah kami yang bisa digunakan untuk ekspansi pusmini. Sekaligus bisa  jadi tempat buat reflexy. Setelah dicat ulang dan dipel, akhirnya kamar yang lumayan luas itu bisa dimanfaatkan. Sebagian buku-buku yang sudah tidak